PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SECARA MIKROBIOLOGI

PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SECARA MIKROBIOLOGI

Konten [Tampil]

Dasar Teori

    Dalam air yang terlihat jernih, tidak berbau dan tidak berasa, belum berarti dapat dipastikan bahwa air tersebut aman untuk dikonsumsi. Air merupakan media yang sangat mudah terkontaminasi, sehingga dapat pula menjadi media penyebaran penyakit. Pencemaran dapat berupa logam atau zat beracun (terutama dari limbah industri), atau cemaran dari kotoran hewan dan manusia.
    Cemaran berupa kontaminasi yang berasal dari kontaminan intestinal (kotoran) merupakan sumber bakteri patogen penyebab disentri, kolera dan tipus. Diperlukan proses pemurnian air untuk membersihkan kontaminan tersebut, sedangkan untuk untuk menjamin kebersihan serta pemeriksaan air, perlu dilakukan pengujian kualitas air secara mikrobiologi.

    Pemeriksaan air secara mikrobiologi merupakan pengujian untuk menentukan keberadaan kontaminan mikroba didalam sampel air. Mikroba yang dijadikan parameter atau indikator bahwa air tersebut telah tercemar oleh kotoran (fekal), memiliki beberapa syarat

Persyaratan mikroba indikator cemaran mikrobiologi:

  1. Terdapat hanya pada air tercemar;
  2. Proses deteksi sederhana;
  3. Karakteristik sama dan stabil;
  4. Korelasi jumlah mikroba dengan cemaran berbanding lurus;
  5. Selalu ada dan lebih banyak dibanding mikroba lain (bila ada);
  6. Daya tahan tinggi dalam air ;
  7. Tingkat bahaya bagi manusia dan hewan rendah.
    Berdasarkan syarat tersebut, maka mikroba yang paling memenuhi persyaratan tersebut adalah mikroba Escherichia coli (E. coli).
    Escherichia coli (E. coli) merupakan bakteri yang normal berada diusus dan memiliki sifat biokimia yang khas/spesifik. Keberadaan mikroba ini juga menunjukkan kemungkinan besar terdapat cemaran mikroba lain dalam air yang diperiksa.

Tahapan Pengujian Escherichia coli (E. coli).

Terdapat 3 tahapan yaitu :
  1. Uji duga (Presumtive test);
  2. Uji penegasan (Confirmed test);
  3. Uji sempurna (Completed test);

Uji Duga (Presumtive test)

    Pengujian bertujuan mengetahui adanya bakteri coliform dengan metode MPN.

Prosedur:
  • Siapkan 12 tabung reaksi yang masing-masing berisi media Lactose Broth (LB) dan tabung durham, bagi menjadi 4 grup (tiap grup = 3 tabung);
  • Grup 1 diinokulasi dengan masing-masing 10 mL sampel air, grup 2 dengan masing-masing  1 mL sampel air, dan grup 3 dengan masing-masing 0,1 mL sampel air. Grup 4 dijadikan sebagai kontrol / blangko.
  • Inkubasi pada 35-37 derajat celcius selama 24-48 jam.
Interpretasi hasil
  • Pertumbuhan (+), Gas (-), maka : Hasil negatif. Tidak perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan.
  • Pertumbuhan (+), Gas (+) jumlah gas <10%), maka : Hasil meragukan. Perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan.  
  • Pertumbuhan (+), Gas (+) jumlah gas >10%), maka : Hasil positif. Perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan.

Uji Penegasan (Confirmed test)

    Pengujian bertujuan memastikan bakteri yang terdeteksi merupakan bakteri coliform dan bukan mikroba lainya.

Prosedur :
  • Siapkan tabung reaksi yang masing-masing berisi 10 mL media Brilliant Green Lactose Broth (BGLB) dan bagi menjadi 4 grup masing-masing 3 tabung;
  • Inokulasikan 1 sengkelit ose dari pengujian sebelumnya sesuai grup.
  • Inkubasi pada 35-37 derajat celcius selama 24-48 jam.
  • Hasil dengan pertumbuhan (+) dan terdapat gas (+) atau hasil yang positif dan meragukan diambil dan diunokulasikan pada media Eosin Methyl Blue Agar (EMBA) dengan cara gores/streak.
Interpretasi hasil
  • Terdapat koloni E. coli dengan kilap biru pada EMBA. Maka : Air tidak layak minum. Lanjutkan pemeriksaan selanjutnya.
  • Terdapat koloni yang agak berbeda dari E.coli. Maka :  Hasil meragukan. Perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan.  
  • Tidak terdapat koloni E.coli. Hasil negatif. Tidak perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan.

Uji Sempurna (Completed test)

Pengujian bertujuan memastikan bahwa benar terdapat bakteri coliform spesifik berupa E.coli berdasar hasil pengujian positif dan meragukan sebelumnya.

Prosedur :
  • Inokulasikan hasil pengujian positif dan meragukan sebelumnya pada media  Lactose Broth (LB) dan agar miring Nutrient Agar (NA);
  • Inkubasi pada 35-37 derajat celcius selama 24-48 jam.
Interpretasi hasil (media LB)
  • Pertumbuhan (+), Gas (+) , maka : Hasil positif terdapat bakteri coliform. 
  • Pada koloni yang tumbuh pada agar miring Nutrient Agar (NA), dilakukan proses pewarnaan Gram. Hasil positif apabila terdapat bentuk batang (basil) non spora.

Pengujian IMVIC

    Membedakan bakteri coliform dapat dilakukan dengan pengujian IMVIC (Indol, Methyl Red, Voges Proscauer, Citrat) untuk memberikan perbedaan antara varian-varian seperti E.coli, Aerobacter aerogens, E.freundi yang memiliki kemiripan.

 Indol Methyl Red Voges Proscauer Citrat Mikroba
  (+)  (+)  (-)  (-) Escherichia coli var.I
  (-)  (+)  (-)  (-) Escherichia coli var.II
  (-)  (+)  (-)  (+)/(-) Escherichia freundii var.I
  (+)  (+)  (-)  (+)/(-) Escherichia freundii var.II
  (-)  (-)  (+)  (+)/(-) Aerobacter aerogenes var. I
  (+)  (-)  (+)  (+)/(-) Aerobacter aerogenes var. II

Related Posts

Posting Komentar