Konten [Tampil]
TBC merupakan penyakit yang masih merajalela dengan tingkat penularan yang cukup tinggi dan tingkat kesembuhan yang masih rendah akibat lamanya terapi. Indonesia pada 2020 mencatatkan peringkat negara ke-21 tertinggi kasus TB dengan 3,1 juta insiden kasus TB.
Regimen terapi utama TB sendiri (RHZES), memiliki banyak efek samping, yaitu :
Rifampisin (R) : Ekresi urine merah, hepatotoksik, gangguan intestinal, inducer sitokrom.
Isoniazid (H) : Hepatotoksik, Neuritis perifer (di atasi dengan pemberian B6/piridoksin)
Pyrazinamide (Z) : Hepatotoksik, hiperurisemia, nyeri otot.
Ethambutol (E) : Gangguan pada mata/penglihatan
Streptomisin (S) : Hepatotoksik, gangguan pada telinga/pendengaran (ototoksis), teratogen.
Source : https://www.indexmundi.com/facts/indicators/SH.TBS.INCD/rankings
Posting Komentar
Posting Komentar