Perspektif dalam farmakoekonomi
Untuk menentukan biaya apa yang
penting untuk diukur, maka harus ditentukan perspektif studi. Perspektif dalam
farmakekonomi merupakan gambaran pihak yang relevan terhadap tujuan penelitian
yang dilakukan.
Perspektif paling umum digunakan
dalam farmakoekonomi adalah perspektif penyedia (Rumah sakit) dan perspektif
pembayar (pasien, jaminan sosial).
Sebagai contoh, apabila yang
digunakan adalah perspektif penyedia (misalnya Rumah Sakit), maka yang diperhitungkan
sebagai biaya adalah biaya sebenarnya yang diperlukan dalam pelaksanaan
pelayanan, misalnya : biaya pembelian produk obat, biaya pembayaran jasa tenaga
kesehatan, serta biaya operasional lain dalam melakukan pelayanan. Perspektif
penyedia tentu tidak perlu memperhitungkan mengenai biaya akomodasi keluarga
psien, serta kerugian lain yang muncul dari kondisi sakit pasien, karena hal
tersebut tidak relevan dengan perspektif.
Lain halnya jika digunakan perspektif
sebagai pembayar (dalam hal ini bisa jadi pembayar berupa perorangan / pasien
secara individual, atau pihak penjamin, misalnya BPJS), maka yang dihitung
adalah jumlah nilai yang dibayarkan atas pelayanan atau biaya yang ditagihkan
oleh pihak pemberi layanan (misalnya Rumah Sakit).
Referensi Estimasi Biaya Farmakoekonomi
Dalam penelitian farmakoekonomi terdapat pilihan pencarian data mengenai biaya dengan sumber data retrospektif atau review data klaim.
Metode retrospektif melakukan pengumpulan data dengan
cara pengumpulan melalui catatan medis, meskipun lebih lengkap dan jelas namun
metode ini memerlukan waktu pengumpulan yang lebih lama dibanding dengan metode
pengumpulan data dengan hanya melihat data klaim.
Dapat juga dipergunakan suatu
kompilasi yang telah baku, namun juga perlu divalidasi terlebih dahulu relevansi
dan kemutakhiran data yang digunakan dengan jenis penelitian yang sedang
dilakukan, serta harus memnyebutkan sumber referensi dan alasan penggunaan yang
jelas dalam artikel penelitian.
Jenis biaya biaya medis langsung
yang umumnya dilakukan perhitungan estimasi terdiri dari :
Produk Obat (Medications)
Meliputi seluruh pengobatan yang digunakan
oleh pasien ketika melakuka terapi, agar tidak terjadi perbedaan harga akibat
diskon, dapat digunakan harga standar sesuai katalog (harga label).
Layanan Medis (Medical
Services)
Meliputi penggunaan fasilitas
pendukung, visitasi dan tindakan prosedural dalam rangkaian terapi. Untuk
memberikan standar biaya rata-rata dapat digunakan nilai biaya tindakan standar
sesuai ketetapan jaminan sosial.
Perorangan (Personal)
Meliputi estimasi biaya jasa yang
diberikan kepada tenaga kesehatan yang terkait dalam proses terapi. Dapat
digunakan metode perhitungan berdasarkan waktu pekerjaan.
Akomodasi (Hospitalization)
Meliputi biaya rawat inap dalam
proses terapi. Terdapat beberapa metode dalam perhitungan biaya akomodasi,
berikut jenis perhitungan berdasar metode perhitungan paling kasar (gross/macro
costing) hingga paling tepat (micro costing):
-
Per diem
Metode paling tidak tepat namun paling sederhana. Cara
penilaian dilakukan dengan cara melakukan rata-rata dari semua jenis rawat inap
yang tersedia (tanpa klasifikasi), kemudian menjadikan nilai rata-rata tersebut
sebagai faktor kali perhari perawatan.
-
Per diem spesifik penyakit tertentu
Pada metode ini terdapat ketepatan yang lebih baik,
dimana rata-rata diambil dengan mengklasifikasikan biaya rumah sakit berdasar
kategori pengakit tertentu.
-
Diagnosis grup terkait / Diagnostic Related
Group (DRG)
Metode yang paling umum tersedia, dimana klasifikasi
didasarkan pada sumber daya yang serupa yang digunakan, seperti diagnosa atau
prosedur.
-
Biaya Mikro (Micro Costing)
Metode estimasi paling tepat, dengan cara mengumpulkan catatan dari rumah sakit secara detail untuk menentukan estimasi biaya suatu layanan tertentu secara spesifik.
Sumber :
KL. Rascati. Essential of Pharmacoeconomics. 2009. Philadelphia, PA : Lippincott Willian & Wilkins.
Posting Komentar
Posting Komentar