Teori SEES-1 dan SEES-2 dalam pengobatan bahan alam

Side Effect Eliminating Substance (SEES-1) dan Secondary Efficacy Enhancing Substance (SEES-2) dalam farmakognosi dan Obat Bahan Alam

Konten [Tampil]

Teori SEES   

Sejam zaman dahulu, kita manusia telah menggunakan bahan alam sebagai obat untuk membantu menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Perbedaan pengobatan zaman kuno dengan zaman modern saat ini adalah jenis sumber obat yang digunakan, dimana pada zaman dahulu masyarakat masih menggunakan bahan atau sumber asli dari senyawa yang dibutuhkan, sedangkan pada saat ini obat yang kita kenal merupakan hasil isolasi dari senyawa yang diketahui memberikan manfaat pada kondisi penyakit tertentu berdasarkan penelitian, dan sebagian besar sudah merupakan senyawa sintetis dan bukan berasal dari sumber awal senyawa tersebut ditemukan.

Permasalahan ditemukan kemudian pada penggunaan obat hasil isolasi, yaitu terjadinya suatu penyakit atau kondisi tidak nyaman ketika digunakan pada jangka lama, misalnya pada penggunaan obat-obatan diabetes dan pengguna obat KB. Muncullah suatu teori yang mencoba menjelaskan hal tersebut, yaitu bahwa terdapat keseimbangan dalam setiap senyawa yang ada dialam, sehingga dengan adanya isolasi senyawa tertentu tentunya akan membuat komponen lainnya yang dianggap tidak memiliki manfaat terhadap penyakit akan dibuang. Teori tersebut menyebutkan bahwa dengan mengeliminasi senyawa pasangan dari senyawa utama akan membuat senyawa yang diisolasi menjadi tidak seimbang karena kehilangan komponen pasangannya serta menimbulkan efek samping atau menurunkan khasiatnya.

Interaksi antara konstituen dalam herba melahirkan teori keberadaan SEES-1 dan SEES-2 dalam kandungan suatu bahan alam sebagai obat, dilandasi pemahaman tentang keseimbangan alam secara universal bahwa terdapat suatu kombinasi pasangan yang bersifat menyeimbangakan satu sama lain. 

Side Effect Eliminating Substance (SEES-1)

Merupakan senyawa yang memiliki kemampuan mengurangi bahkan meniadakan efek samping dari senyawa utama. Menggunakan senyawa yang memiliki khasiat tanpa disertai dengan SEES-1 akan membuat senyawa tersebut memiliki efek samping yang lebih kuat dibanding jika menggunakannya secara bersamaa,

Secondary Efficacy Enhancing Substance (SEES-2)

Merupakan senyawa yang memiliki efikasi sekunder dan meningkatkan khasiat dari senyawa utama. Tanpa disertai SEES-2, khasiat terapi dari senyawa utama dapat menjadi menurun dan berkurang secara signifikan.

Contoh kondisi SEES-1 dan SEES-2

Pada penggunaan Digitoksin (kardiotonik), kombinasi dengan senyawa Verodoxin dengan perbandingan 6 bagian Digitoksin dan 4 bagian Verodoxin, akan menghasilkan efek setara dengan 10 bagian Digitoksin, namun efek samping dari senyawa Digitoksin akan menurun karena hanya menggunakan 6 bagian dengan efek yang diharapkan setara dengan 10 bagian.

Khasiat Reserpin 1 mg (isolat) diketahui setara dengan 250 mg akar pulepandak (Rauwolfiae serpentina) yang mengandung 0,25 mg Reserpin. Hal ini menunjukkan bahwa dengan SEES yang berada dalam akar (belum diisolasi), Reserpin memiliki khasiat 4 kali lebih kuat dibanding hasil isolat Reserpin murni. Secara matematis dapat dihitung bahwa Reserpin (isolat) 1 mg  setara dengan 0,25 mg Reserpin beserta SEES yang terkandung dalam 250 mg akar pulepandak, Dengan demikian penggunaan akar secara langsung dapat bersifat ekonomis dan efektif.

Anggur hitam / blackcurrant (Ribes nigrum) diketahui memiliki 7 bagian isolat yang memiliki khasiat, namun jika digunakan secara tunggal tidak terdapat satupun yang memiliki efek. Menariknya, campuran ketujuh isolat tersebut masih memiliki efek dibawah ekstrak secara total

Related Posts

Posting Komentar