Definisi Ekstrak terstandar, ekstrak terkuantifikasi, dan Ekstrak lain-lain (standarized extract, quantified extract, non-standarized non-quantified ekstract)

Ekstrak terstandar, ekstrak terkuantifikasi, dan Ekstrak lain-lain (standarized extract, quantified extract, non-standarized non-quantified ekstract)

Konten [Tampil]

Ekstrak, bahan aktif obat dari bahan alam

Ekstrak merupakan hasil penyarian terhadap suatu bahan herba atau hewani dengan menggunakan pelarut (menstrum) tertentu yang sesuai. Dapat berupa ekstrak cair (fluidum, tinctura), semi-solid/kental (spissum), atau kering (siccum). Farmakope Eropa mengklasifikasikan jenis ekstrak menjadi 3 (tiga) jenis yaitu ekstrak terstandar, ekstrak terkuantifikasi, dan Ekstrak lain-lain (standarized extract, quantified extract, non-standarized non-quantified ekstract).

Ekstrak terstandar (Standarized Extract)

Ektrak terstandar adalah ekstrak yang memiliki kadar kandungan konstituen tertentu dengan aktivitas terapeutik yang diketahui, dimana konstituen yang dimaksud tersebut diketahui memiliki efek yang nyata/pasti,  terbukti secara saintifik dan merupakan penentu dari efikasi ekstrak.

Standarisasi dilakukan dengan cara pengukuran dan penyesuaian (adjustment), bila perlu dapat dilakukan penambahan bahan inert.

Contoh : Senyawa Sennosida pada ekstrak Senna (Cassiae senna).

Ekstrak terkuantifikasi (Quantified Extract)

Ekstrak terkuantifikasi merupakan ekstrak yang kandungan senyawanya dihitung berdasarkan senyawa penanda (marker) dalam range tertentu. Senyawa penanda atau marker dapat berupa senyawa yang memiliki peran dalam efikasi dan bioaktivitas ekstrak (meskipun tidak dominan), atau berupa co-effector (SEES).

Standarisasi senyawa jenis ini dilakukan dengan validasi proses dan penyeseuaian (adjusment) dengan pencampuran batch yang berbeda.

Contoh : Senyawa Kurkuminoid pada ekstrak Kurkuma (Curcumae domesticae).

Ekstrak lain-lain (Non-standarized Non-quantified Ekstract)

Ekstrak yang termasuk dalam golongan ini merupakan ekstrak yang tidak/belum terdapat satupun senyawa konstituennya yang diketahui memiliki kemampuan khasiat utama (effector) atau pendukung (co-effector) dalam efikasi dan bioaktivitas ekstrak.

Standarisasi dilakukan dengan cara :

  • Parameter pada metode ekstraksi (maserasi, perkolasi, dst);
  • Pelarut (menstrum) yang digunakan;
  • Rasio massa simplisia terhadap ekstrak akhir.
Contoh : Senyawa Valerianic Acid pada ekstrak Valerian (Valeriana officinalis).

Related Posts

Posting Komentar